TUJUAN BANK
Tujuan Manajemen Bank Komersial: me-maksimumkan kekayaan pemegang saham.
Kekayaan pemegang saham diukur dengan nilai pasar saham & jumlah dividen tunai yang dibayar.
Nilai pasar saham bank bergantung pada tiga faktor: 1. jumlah arus kas yang dibayar kepada para pemegang saham bank; 2. penentuan waktu arus kas; & 3. risiko yang terlibat dalam arus kas.
Dalam mencapai tujuannya, bank menghadapi sejumlah risiko, sehingga perlu mengelolanya dengan baik.
1. Risiko kredit: kemungkinan bahwa peminjam tidak memenuhi kewajiban2nya.
2. Risiko tingkat bunga: kemungkinan bahwa tingkat bunga pasar berubah & tidak menguntungkan bagi bank.
3. Risiko operasional: risiko yang berkaitan dengan munculnya problema yang berkaitan dengan penyerahan atau jasa suatu produk.
4. Risiko likuiditas: risiko yang berkaitan dengan kemampuan bank untuk memenuhi penarikan dana, baik dari deposan maupun peminjam.
5. Risiko harga: risiko yang berkaitan dengan pembentukan pasar, persetujuan, atau pengambilan posisi dalam sekuritas, derivatif, valas, atau instrumen keuangan lain.
6. Risiko kepatuhan: risiko yang muncul dari pelanggaran hukum, peraturan, dsb.
7. Risiko valas: risiko yang berkaitan dengan adanya perubahan kurs tukar valas yang dapat merugikan bank.
8. Risiko strategik: risiko yang muncul dari pembuatan keputusan bisnis yang jelek yang berpengaruh negatif terhadap nilai bank.
9. Risiko reputasi: risiko yang muncul dari opini publik atas bank. Opini negatif muncul dari pelayanan yang jelek, kegagalan melayani kebutuhan kredit masyarakat, dsb.
Batasan2 yang dihadapi bank dalam mencapai tujuannya diklasifikasi menjadi :
1. Batasan2 pasar, meliputi: kondisi ekonomi (tingkat pertumbuhan), & persaingan.
2. Batasan2 sosial: sebagai inti dari sistem keuangan, bank ikut terlibat terhadap perekonomian yang sehat atas masyarakat yang dilayaninya.
3. Batasan2 hukum & peraturan, meliputi: batasan2 atas komposisi neraca, & batasan2 atas hubungan konsumen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar